Saturday 2 June 2018

Yuusha Party Vol.1 Ch.10




Translate by Big Saber bro



10. Aku mencoba mendengar cerita sang dewa pelindung





Identitasnya terungkap, gargoyle tersebut menggunakan sayap di punggungnya dan terbang ke udara.

Menganggap kita sebagai musuh, dia menggunakan magic tingkat-menengahDark Gatlingdari udara untuk menyerang kita. Peluru magic kegelapan yang tak terhitung menghujani kami dari atas. Aku segera masuk ke belakang pohon untuk menghindari badai peluru tersebut.

“Sama seperti yang aku duga, kau adalah gargoyle asli! Omong kosong dengan Dewa Pelindung, kau hanyalah monster!”

Jika gargoyle itu terus melanjutkan amukannya, para penduduk desa pasti menyadarinya. Jika begitu, itu artinya semua akan menjadi masalah. Aku perlu mengalahkannya sebelum dia menyebabkan pandemonium.

Meskipun dia terbang, aku tidak masalah menembaknya dengan magicku. Lalu, ketika aku berpikir ingin menembaknya, aku sadar Shiek sudah tidak ada lagi disampingku. Huh, kemana dia pergi?

Aku tahu betapa kuatnya Shiek, dan satu gorgole tidak cukup untuk mengalahkannya. Aku memperhatikan sekelilingku dan segera menemukan Shiek. Menggunakan jumlah pepohonan sebagai keuntungannya, dia dengan cepat melompat dari dahan ke dahan.

Shiek memang memiliki sayap, tapi mereka tidak berguna untuk pertarungan yang sebenarnya.

Masalah itu adalah tabu dibicarakan di sekitar Shiek, jadi kami tidak pernah membicarakannya. Itulah alasan dia melompat sebagai gantinya.

Kemudian, berada di belakang gargoyle, tanpa menggunakan belati di tangannya, dia memberikan tendangan kapak yang cepat.

Kenyataan bahwa gargoyle memiliki kulit batu tidak berpengaruh sedikitpun, dan hanya satu serangan mengakhirinya. Gargoyle yang malang itu terjatuh, tepat di atas tanah. Serangan terakhir Shiek adalah mendarat tepat di atas makhluk tersebut.

“Itu adalah kemenanganku~”

Senyumnya sangat menawan, setiap ShotaCon yang melihatnya pasti akan mengeluarkan darah dari hidungnya. Bagi aku yang bukan ShotaCon, itu tidak terlalu mempengaruhiku.

“Kapten~ Apa yang ingin kau lakukan dengan ini~”

“Hmm.”

Lagi pula kita adalah orang yang terlebih dahulu bersiap untuk bertarung, jadi aku mungkin sebaiknya mencobanya jika kita bisa bicara dengan orang ini terlebih dahulu.

“Hey kau, bisa kau bicara? Kau punya beberapa pertanyaan yang harus dijawab.”

Dengan Shiek masih berdiri di atasnya, gargoyle tersebut menatap kami dengan penuh rasa benci.

“Biarlah! Jika kau datang ingin membunuh, kalau begitu cepat bunuhlah aku.”

Dia menjawab dengan suara menyerah yang cukup tenang.

“O~ke!”

“T-t-tunggu sebentar Shiek !”

Shiek memang serius, dan telah bersiap untuk mengayunkan belatinya ke arag leher gargoyle itu, jadi aku mendadak menghentikannya. Kita belum mendapatkan informasi apapun daribya, jadi tahan dulu!

“Kau bukannya datang untuk membunuhku?”

“Apa, bukankah kau terlebih dahulu yang menyerang kita?”

Yah, itu mungkin salah kami, karena kami terlebih dahulu yang bersiap untuk bertarung, namun...

Dia mengakui kesalahannya, menundukkan kepalanya dan meminta maaf. Sepertinya kata-kata kami masih dapat dimengerti oleh orang ini.

“Shiek, lepaskan.”

Kami mungkin bisa sepemahaman, namun kita tidak akan mendapatkan status-quo[1]

Shiek melompat pergi dari punggung gargoyle itu. Kemudian gargoyle tersebut merapikan penampilannya dan memijat bahunya.

“Hmm, aku minta maaf atas ketidak sopananku sebelumnya. Tidak hanya tahu identitasku, kalian juga membicarakan hal mencurigakan mengenai kastil Raja Iblis. Karena kalian terlalu bersiap untuk bertarung, Aku merasa tidak punya pilihan selain menyerang.”

Jadi jika kita belum melakukan apapun, kita bisa memulainya dengan cara damai.

“Maal soal itu. Jadi, kenapa gargoyle sepertimu bisa disebut sebagai Dewa Pelindung Desa ini?”

Mereka biasanya adalah monster yang melindungi reruntuhan dan kastil, bukan desa.

“Jika itu kalian berdua, aku peraya dapat menceritakannya. Ya, ini adalah cerita yang terjadi beberapa ratus tahun yang lalu. Aku terlahir untuk melindungi suatu reruntuhan tertentu, jadi aku melindunginya. Tapi tidak ada satu hartapun dalam reruntuhan tersebut, kalau begitu tidak ada manusia yang tertarik.”

Benar, jika tidak ada harta di dalam reruntuhan tersebut, aku pasti tidak akan pergi ke sana.

Shiek tidak terlalu tertarik, dan mulai menguap.

“Karena manusia tidak pernah datang, aku merasa bosan setiap hari. Setelah beberapa saat aku sadar aku hanya tidur sepanjang hari.”

“Sama seperti Kapten~”

Meskipun tidak tertarik, kebiasaan Shiek menguping membuatnya tiba-tiba tertawa. Aku mungkin pernah mengurung diri, tapi bukan berarti aku tidur setiap hari.

“Aku tidak yakin apa yang kau maksu, tapi aku akan melanjutkannya. Kejadiannya pada suatu hari yang. Aku bertanya-tanya apa akhirnya ada manusia yang datang, dan mulai tertidur. Namun ketika aku bangun, aku berada di tempat lain, begoyang ke sana kemari.”

“Apa yang terjadi?”

“Sepertinya selagi aku tertidur, tubuhku telah dipindahkan dari reruntuhan dan ditempatkan di dalam kereta bandit.”

“Ahahaha, bodohnya~”

Shiek tidak dapat menahan gelak tawanya dan sedang terguling-guling. Itu benar-benar cerita yang konyol.

Gorgoyle itu sadar ketika akhirnya terjadi sesuatu di reruntuhannya, dia malah tidur dengan pulasnya. Namun, karena aku juga mengurung diri, aku berempati pada kebosanannya…

“Ketika menyadari situasi yang ada, Aku melarikan diri dari kereta tersebut. Tentu saja, aku melawan bandit-bandit itu yang telah menaruhku untuk batu baru.”

Sepertinya bandit tersebut bukanlah masalah besar.

“Kalau begitu kenapa kau tidak kembali ke reruntuhanmu?”

Ketika dirinya keluar dari kereta itu, dia seharusnya segera kembali ke reruntuhan yang dia jaga.

“…Aku tidak pernah keluar dari reruntuhan itu. Aku tidak tahu berapa lama aku tertidur setelah di pindahkan mereka, ataupun jalan untuk kembali.”

Jadi, singkatnya, dia tersesat.

“Ah~, geez sangat konyol~ P-perutku sakit~!”

Sekarang Shiek berputar-putar seperti cicin di atas tanah, dia tertawa terlalu keras.

“Jadi susah pulang ke rumah?”

“Tentu saja. Aku tahu jalan di sepanjang gunung, tapi tidak lebih dari itu. Aku mulai mengembara tanpa tujuan, kemudian aku melihat api dari kejauhan dan menuju ke daerah tersebut.”

“Dan ternyata itu adalah desa ini?”

“Benar. Bandit yang sama ketika mengambilku sekarang menyerang desa. Aku tidak bermaksud untuk menyelamatkan manusia; karena mereka mengambilku, dan sekarang mereka mencuri lagi, aku sangat tersinggung. Jadi aku menghukum mereka untuk kedua kalinya.”

Jadi karena itu, dia menjadi Dewa Pelindung mereka. Julukan tersebut tampaknya dipaksakan kepadanya.

Mungkin tidak ada satu penduduk desapun yang memperlakukan iblis sebagai Dewa Pelindung waktu dulu.

“Dengan kemarahanku terselesaikan, aku tinggal di dalam kuil. Ketika saya melakukannya, atas kemauan mereka sendiri, para penduduk desa mulai memperlakukan saya sebagai Dewa Pelindung mereka.”

Kalau begitu kuil ini memang sudah ada disini. Aku bertanya-tanya apa ada Dewa Pelindung lain disini sebelumnya?

“Aku mengerti, jadi sebenarnya kau tidak pernah memiliki niat untuk melindungi desa ini.”

Jika dia bermaksud menjadi Dewa Pelindung mereka, dia seharusnya menyelamatkan penduduk desa dari kebanyakan serangan bandit akhir-akhir ini.

“Kira-kita seperti itu, aku tidak mengalahkan bandit untuk menyelamatkan desa ini. Para penduduk desa sendiri yang salah paham menyimpulkannya.”

Seperti yang aku kira, dia hanyalah monster biasa. Dia tidak bermaksud untuk menyelamatkan manusia.

“…Meski begitu, ada seorang gadis yang sepenuhnya mempercayaiku sebagai Dewa Pelindung, dia datang setiap hari untuk bersih-bersih, meski tubuhnya lemah.”

Pasti Tiel-chan. Dan dia tahu tubuhnya lemah? Yah, mungkin karena dia melihat dirinya setiap hari datang kesini.

“Aku tahu para bandit itu datang, jadi ketika gadis tersebut datang dengan persembahan seperti biasa, dia adalah satu-satunya yang aku lindungi. Tidak peduli berapa banyak bandit yang datang, aku mengusir mereka semua.”

Sepertinya dia cukup kuat.

Gargoyle biasa adalah monster rank D, tapi orang ini mungkin memiliki kekuatan lebih dari norma. Dia pasti bisa menggunakan Dark Magic tingkat menengah, jadi dia bukan seseorang yang dapat diremehkan.

“Kau jangan-jangan…mencoba melakukan sesuatu pada Tiel-chan…?”

Tiel-chan mungkin sekitar 14-15 tahun. Iblis kuno berumur beberapa ratus tahun dengan gadis polos, suci, dan sedikit eksentrik...bukan sesuatu yang menyenangkan untuk dipikirkan. Imajinasiku benar-benar memahami diriku, kemudian gargoyle itu membantahnya.

“Aku akan senang jika kau tidak berimajinasi secara liar. Aku tidak melakukan apapun pada gadis itu. Satu-satunya pengecualian adalah magic Nightmare Sleep padanya tanpa memasukan mimpi buruk; dia hanya tertidur. Ini adalah akhir ceritaku. Sekarang, aku ingin mendengar kebenaran mengenai kalian berdua.”

Benar, tidak adil mendengar ceritanya tanpa memberikan hal yang sama.

Aku bicara dengan Shiek ketika dia selesai tertawa, kemudian menjelaskan segalanya pada gargoyle tersebut.





Translator Note :

1.Status-quo merujuk pada keadaan ketika pihak-pihak yang berunding mendapati kedudukan yang tidak menguntungkan untuk mengambil sebuah keputusan oleh sebab dampak yang akan ditimbulkan.