—Raust—
"Kita
mencari party!"
Hari setelah
aku dikeluarkan oleh Margulus dari party, aku mengunjungi guild petualang untuk
memasang poster pencarian party.
Kemarin,
ketika aku meninggalkan tempat berkumpul, aku menyerahkan perlengkapan sebagai
hadiah perpisahan.
...Dan
berkat itu aku dalam situasi yang dapat dibilang kantong kosong sekarang.
Penginapan
yang kita gunakan sebagai kediaman lebih mahal dari apa yang aku kira.
Aku biasanya
berburu untuk mendapatkan daging ketika selesai mengerjakan quest, dan setelah
itu, aku memasaknya sendiri dengan sayuran yang berusaha aku dapatkan dengan
harga murah.
Tapi
kemarin, setelah terlambat dari quest, aku dikeluarkan dari party, pada
akhirnya aku tidak bisa masak untuk diri sendiri, harus membayar makan malam
yang sangat mahal.
Dan itulah
mengapa saat ini aku tidak memiliki uang...
Penyesalan
ketika diriku menyerahkan perlengkapanku-pun mulai muncul.
Perlengkapan
itu adalah sesuatu yang aku beli setelah menyimpan uang selama beberapa tahun.
Jika aku
menjualnya, aku dapat mengabiskan beberapa hari berpikir mengenai pengusiran
ini perlahan-lahan.
Yah,
terlambat memikirkannya sekarang juga.
Bagaimanapun,
sekarang aku butuh uang untuk tinggal dipenginapan tanpa masalah.
Para
petualang yang beroperasi dalam guild ini memiliki berbagai tempat berburu.
Diantaranya,
terdapat labirin yang ditujukan untuk petualang tingkat lanjut dan mengengah.
Selain itu,
terdapat padang rumput tempat monster lemah untuk para pemula muncul, dan
kemudian untuk petualang tingkat lanjut, terdapat misi penaklukan monter
tingkat tinggi yang jarang muncul diluar labirin sebagai tempat berburu mereka.
Monster yang
muncul diluar labirin berada di tempat yang jauh dari peradaban manusia karena
tempat itu memerlukan energi sihir dalam jumlah besar, namun, kemungkinan
monster itu menyerang peradaban manusia masih tetap ada, jadi penaklukan
secepat mungkin diperlukan.
Dan Hydra
yang telah gagal dibunuh oleh Sword of Lightning kemarin adalah monster yang
muncul diluar labirin.
Yah, aku
tidak cukup percaya diri mengalahkan monster dengan tingkat kesulitan sangat
tinggi ini sendiri, selagi monster di padang rumput, karena begitu lemah, kau
dapat menebak harga material yang dapat diperoleh.
Itu sebabnya
aku memutuskan mencari rekan dan menuju kedalam labirin...
"Seperti
yang kuduga, tidak ada yang datang..."
...Meski
begitu, tidak ada seorangpun yang mencoba merespon permohonanku.
Biasanya,
paling tidak ada satu party yang berhenti ketika mencari dengan cara ini.
Demi
meningkatkan kemungkinan hidup sedikitmungkin, atau demi meningkatkan
kesempatan memperoleh populeritas, sudah biasa juga bagi party mencari
pengganti anggotanya yang telah mati.
Namun, jika
seperti itu, wajar tidak menerima orang lemah dalam party.
...dan
karena aku healer cacad merupakan sesuatu yang dikenal luas.
Itulah
alasan tak ada seorangpun yang repot-repot mengudang orang tidak berguna
sepertiku.
"...Haa~"
Melihat
situasi saat ini, aku menghela nafas.
Aku
sebenarnya menduga situasi ini, namun bagaimanapun juga, bukan berarti aku
tidak merasakan apa-apa.
Selain itu,
meski aku tidak merasa sakit hati, aku tidak dapat melarikan diri dari
kenyataan kejam dimana aku tidak memiliki uang.
Tentu saja,
aku dapat pergi ke lapisan terendah labirin, sendirian.
Namun kalau
begitu aku akan mempertaruhkan nyawaku, risiko terlalu tinggi hanya untuk
mendapatkan uang sementara.
Meski
begitu, aku tidak ingin memikirkan berapa banyak hewan sihir yang perlu aku
buru di lapisan atas.
"Aku
bahkan tidak punya uang menyewa kereta kuda untuk pergi ke tempat
buruan...Haa~~"
Setelah
memikirkannya begitu jauh, aku menghela nafas lebih dalam.
Aku
sebaiknya menyerah dan berburu di lapisan atas...
Kemudian,
ketika aku merasa pasrah,
Tiba-tiba,
seseorang mendekatiku yang sedang menundukan kepala.
"Kak!
Maukah kau memasukanku dalam party?"
"....Huh?"
— Suara
seorang gadis yang sangat imut memasuki telingaku dari jarak dekat.
Aku terkejut
oleh suara tersebut dan menegakkan kepalaku.
"Kak!~
Apa kau dengar?"
"Eh?"
Dan
selanjutnya adalah, aku bingung melihat penampilan gadis imut yang sedang
menatapku tepat di depan mata...
◆ ◆
◇
Gadis yang
sedang berdiri dihadapanku memiliki kecantikan yang berbeda dibandingkan orang
pada umumnya.
Rambut
pendek yang berkilap dengan mata biru yang terasa menarikmu kedalamnya.
Gadis ini
memiliki keantikan yang membuatmu salah sangka sebagai putri dalam sebuah
dongeng.
"Apa?
Kenapa kau ingin masuk party healer cacad yang hanya bisa menggunakan 《heal》 sepertiku..."
...Sayangnya,
saat ini aku tidak cukup tenang untuk mengamati kecantikan gadis ini.
Selagi masih
terkejut, aku menanyakan pertanyaan dari dalam lubuk hatiku.
"Heeeh~
Jadi Kakak healer seperti itu, ya?"
"Ah..."
Namun
kemudian, dengan kalimat yang gadis tersebut katakan, aku sadar sudah
keceplosan.
Berdasarkan
gadis ini mengatakannya, mungkin dia tidak mengetahuiku?
"Yah,
begitulah. Jika kau bergabung dengan party lain.."
Namun, aku
tidak bermaksud untuk bohong.
Meskipun aku
melakukannya, itu akan segera terbongkar.
Maka dari
itu aku mencoba memberitahu gadis ini sembari tersenyum masam.
"Tidak,
maaf karena mengatakan sesuatu yang kasar, tapi, aku benar-benar ingin membuat
party dengan Kakak."
"Eh?
... Apaaa?"
Apa yang dia
katakan untuk memotong ucapanku membuat semakin bingung.
Gadis
dihadapanku, memakai kostum martial artist, mungkin tidak hanya cantik, namun sangat
kuat.
Bahkan dia
mungkin akan mengambil peran aktif dalam lapiran rendah labirin.
Gadis
semacam ini akan menjadi rekanku, aku tidak percaya.
"Namaku
adalah Narsena. Seperti yang kau lihat, aku Martial Artist! Senang bertemu
denganmu, Kak."
Namun, tanpa
memikirkan reaksiku, dia menjulurkan tangannya padaku.
"A-Ahh,
aku Raust, healer. Aku hanya healer cacad, tapi, senang bertemu denganmu."
Setelah aku
menjawab sambutan Narsena dengan terburu-buru, aku memegang tangannya dan
bersalaman.
Merasakan
kelembutan tangan Narsena, aku akhirnya memahami kenyataan ini. Hatiku dipenuhi
dengan rasa senang.
"...Akhirnya,
kita bertemu."
Dalam
kegembiraan itu, meskipun aku sadar wajah Narsena, sedikit tersipu malu,
membuka mulutnya, apa yang dia katakan tidak masuk kedalam pikiranku...
Translator Note :
Sengaja "Onii-chan" translator terjemahkan menjadi "Kakak" atau lebih baik tetap Onii-chan saja?