Tuesday 18 June 2019

Banished Healer Prolog

Dikeluarkan

—Raust—

"Kau dikeluarkan! Aku tidak ingin satu party denganmu lagi!"

"....Eh?"


...Ya, aku, Raust, tiba-tiba mendengar itu dari Margulus, ketua party Sword of Lightning dimana aku berada.
Bagaimanapun juga, ini pertama kalinya aku mendengar sesuatu tentang pengeluaran.
Itu sebabnya aku tidak bisa menyembunyikan rasa bingungku...


"Tunggu sebentar! Apa mungkin, ada yang salah denganku..."

"Huh, kau bercanda? Kau masih tidak sadar?"


...Namun, reaksi Margulus terhadap rasa bingungku merupakan amarah.
Tanpa sedikitpun menyembunyikan rasa frustasi kepadaku, dia mulai bicara.

"Quest kali ini gagal karenamu! Dasar healer cacad!"

"Iyah! Semua ini salahmu!"

Setelah kemarahan Margulus, salah satu wanita Margulus, si Thief, Sarveria menggertak dengan suara marah.

"——Kh!"

Dengan begitu, berdasarkan ucapan mereka, aku sadar alasan mereka tiba-tiba mengatakan hal mengenai pengeluaranku.

... Yah, ini hanyalah hasil dari luapan amarah mereka seperti biasa.

Memang, kita gagal dalam quest menaklukan hydra.
Meski tingkat kesulitannya tinggi, katanya party tingkat atas dapat mengalahkan hydra, yang mana adalah Sword of Lightning.
Namun, kegagalan ini sudah pasti bukan disebabkan karena aku membuat kesalahan sebagai healer.
Tentu saja, bukan berarti aku melakukan hal hebat, namun aku sudah memainkan peranku sebagai healer dalam quest ini.

...Jujur saja, aku percaya gagalnya quest ini disebabkan karena Margulus dan Sarveria terlalu bersenang-seneng kemarin malam, menyebabkan pergerakan mereka tumpul karena kurang tidur.

Meskipun kita memiliki quest keesokan harinya, mereka bersenang-senang diatas ranjang sampai tengah malam.
Dan pada akhirnya, pergerakan mereka menjadi sangat buruk.
Biasanya, Margulus dan pedang besarnya berisi kekuatan serangan yang tinggi, sementara Sarveria akan mengungguli lawannya dengan langkah gerakan cepat.
...Namun kali ini, karena kehilangan kekuatannya, Pedang Margulus tidak dapat menembus pertahanan Hydra, sementara Sarveria kehilangan kelincahannya menyebabkan dirinya dilumuri oleh racun Hydra, itu adalah moment penentuan yang menyebabkan kita mundur.


"Jika kau benar-benar hebat, maka quest ini selesai dengan mudah."


Namun, bahkan Armia, gadis Magician yang seharusnya mengerti tugasku, sebagai penjaga garis belakang sepertiku, mengarahkan tuduhan matanya kepadaku.
Armia masih belum memiliki hubungan fisik dengan Margulus, tapi dia tampak tertarik kepadanya, dan dengan begitu dia tidak ingin menyalahkannya .
..Dan, akhirnya, timbul-lah suasana yang tampak menuduhkan semua tanggung jawab kegagalan penaklukan Hydra ini kepadaku.
Sudah jelas ini adalah pelampiasan emosi yang tidak masuk akal.


"...Maaf."


Meski begitu, aku tidak mengeluh mengenai sikap anggota party ini.
Memang, tidak mungkin aku tidak mengeluh sama sekali.
Lagi pula, ini bukan pertama kalinya aku menjadi pelampiasan amarah mereka.
Bayaran yang aku dapat sekitar seperempat dibandingkan anggota party lainnya, dan terkadang mereka sampai kasar hanya dengan alasan aku dapat segera menyembuhkannya sebagai healer.
Namun mau bagaimana lagi.

....Karena aku hanya healer cacad yang cuma bisa menggunakan sihir penyembung tingkat dasar - heal.

Tentu saja, sikap Margulus dan lainnya merupakan masalah apa bila berhadapan dengan normal healer.
Namun, ini sangat tidak dipungkiri jika berhadapan dengan healer cacad seperti diriku


Lagi pula, tidak ada party lain menerimaku sebagai anggotanya.

Aku memang belajar mati-matian dengan berbagai macam orang dan berhasil meningkatkan kemampuanku.
Sekarang, aku bisa meningkatkan ketahanan dengan merapal Heal terus-menerus, ini tidaklah sempurna, tapi dengan ini aku bisa menjadi cadangan barisan depan, aku juga bisa mendeteksi perangkap meski tidak sehebat thief dengan skillnya.


Meski dengan semua itu, aku jelas kurang sebagai healer.
Ketika Sarveria teracuni oleh Hydra, aku tidak bisa memurnikannya dengan cepat.
Tentu saja, racun Hydra bukan sesuatu yang dapat dimurnikan oleh normal healer, meski begitu, aku masih tetap pada tingkat yang sama sebagai healer pada umumnya.
Tapi, ini sama sekali bukan kelas atas, paling bagus hanya pada tingkat rata-rata.
Dengan kata lain, aku jelas merupakan titik lemah dalam party tingkat atas, Sword of Lightning.

Namun tetap saja, Margulus menerimaku dalam party.
Itulah sebabnya, bagaimanapun aku melihatnya, aku berterima kasih pada Margulus dan party-nya.

"...Baiklah, aku akan meninggalkan party."

Aku memutuskan untuk meninggalkan Sword of Lightning.

"Setidaknya kamu mengerti!? Kau sangat membebani ku!?"

"Itu melegakan! Oh iya, tinggalkan perlengkapanmu juga. Aku akan meninggalkannya tanpa mengambil uangmu."

"Itu biaya denda sampai sekarang."

Perlengkapanku, yang aku beli dengan uang yang aku simpan mati-matian meski dapat bayaran kecil, dengan segala rasa syukur yang aku miliki sampai saat ini, aku menaruhnya diatas tanah dengan perlahan.
Juga, aku meninggalkan tempat yang party gunakan sebagai kediaman karena aku meniggalkan Sword of Lightning.




Translator Note :

Untuk sementara ini kata yang berbuhungan dengan game seperti Quest, Party, Healer, Thief, dll akan dibiarkan tetap seperti itu agar tidak menghilangkan kesan isekai fantasy-nya. Terima kasih telah membaca